Ketika Khadijah
Rindu Rasulullah
Siang itu hawa kota Makkah begitu panas. Sengatan matahari punseolah mampu membakar butiran kerikil dan menghancurkannya. Sedangkan di waktu yang sama, hati Khadijah digelayati rasa khawatir yang tak terkira.
Hari itu, Rasulullah SAW. belum juga pulang ke rumah. Khadijah sangat khawatir akan keselamatan suami tercintanya itu. Ia tahu telah terjadi permusuhan suaminya dan orang-orang kafir yang tidak menerima dakwahnya, serta teguh pada dewa-dewa mereka yang sudah mereka sembah secara turun-temurun. Sudah sering mereka mencoba menyakiti Muhammad dan orang-orang mukmin. Mereka selalu menanti saat yang tepat untuk melakukan aksi jahat terhadap Muhammad.
Saat itu Khadijah tak bisa merasa tenang. Ia berusaha mengumpulkan keberanian. Sambil membawa wadah yang berisi makanan dan air, ia keluar mencari Muhammad. Allah Maha Mengetahui akan kerinduan Khadijah terhadap suaminya. Khadijah terus berjalan menyusuri dataran tinggi kota Makkah sambil mencari keberadaan suaminya. Langkah kaki dan kerinduannya berlomba untuk segera sampai di tempat tujuan. Namun, ia tetap dilanda rasa khawatir: Jangan-jangan Muhammad telah disakiti musuh-musuhnya.
Saat K
Tidak ada komentar:
Posting Komentar